Senin, 15 Juli 2013

Sehat dengan Puasa

Minggu, 14 Juli 2013, 23:40 WIB
Komentar : 0
Republika/Agung Supriyanto
Ustaz Yusuf Mansur
Ustaz Yusuf Mansur

Saya pernah ada benjolan di pundak kanan. Sakitnya aneh. Hanya pukul 8 pagi sampai pukul 10. Pegalnya minta ampun kalau sakit itu datang. Kalau belum pukul 8 pagi, nggak ada tuh benjolan. Dan setelah pukul 10 pagi relatif hilang dengan sendiri.

Hitungan bulan saya rasakan, tapi saya ga rasakan. Hingga akhirnya saya mengenal kembali puasa.

Dari tahun 1999 saya secara tidak sengaja melakukan banyak agenda konseling atas izin Allah. Dari mulai masalah rumah tangga, rezeki, anak keturunan, pekerjaan, karir, dan lain-lain. Termasuk penyakit.

Tidak ada yang aneh yang saya sampaikan, kecuali saya ajak untuk membersihkan hati, meminta ampun atas semua dosa, memperbaiki ibadah, kemudian berdoa, dan menyempurnakan dengan sedekah. Selebihnya, berharap kemurahan dan pertolongan Allah.

Di antara jalan yang saya katakan kepada mereka yang menemui saya, atau konseling dengan saya, adalah "cobalah dengan puasa."
Puasa itu memenuhi semuanya. Ngebersihin hati, iya. Jadi jalan buat ampunan, iya. Jadi jalan buat berubah hidup, iya. Sebab doanya semua yang berpuasa, dikabul Allah. Termasuk salah satu keadaan yang dekat dengan Allah.

Saya perhatikan, untuk kasus-kasus penyakit, masya Allah, subhanallah, walhamdulillaah, juga bekerja. It's works. Relatif dengan berpuasa, penyakit-penyakit ya terbantukan dengan izin Allah, sembuh.

Panjang kali lebar bila mau dipanjangkan atau dilebarkan, tentang bagaimana puasa itu akhirnya bekerja untuk penyakit-penyakit yang diderita manusia.

Lantas saya berpikir, kenapa juga saya nggak mencoba untuk melaksanakan sendiri puasa. Barangkali saya ada kekotoran hati, pikiran, dosa, dan pastinya iya ada. Itu semua yang kemudian bisa bersih dengan puasa.

Maka mulailah saya puasa. Saya pilih Puasa Daud. Dalam keadaan puasa itu, saya pilih supaya saya bisa berdoa kepada Allah. Dan subhanallah, baru jalan sekira dua pekan, sembuh euy! Subhanallah.

Benarlah apa yang disabdakan Rasul, "Shuumuu tasihhuu, berpuasalah kalian, niscaya kalian sehat."

Konsentrasi saya saat berpuasa adalah pada doa dan puasa itu sendiri. Bukan pada penyakit. Ini saja sudah membantu saya untuk sembuh. Itu ya, kalo sudah datang benjolannya, ya dipijat, diurut, ya diobatin apa saja nggak mempan.

Dan saya males minum obat anti nyeri. Tapi ya nggak enak rasanya. Maka alhamdulillah, bila Allah kemudian memberi kesembuhan kepada saya di kala itu.

Dengan berpuasa, bukan tujuannya sehat. Tapi dengan puasa, doa kita jadi lebih dikabulkan. Dan kita berdoa supaya disehatkan.

Buat kawan-kawan yang sedang sakit, baik enteng, apalagi serius, coba jajal dengan keyakinan dan harapan yang sungguh-sungguh, berpuasalah, maka sesuai doa dan janji Rasul, kita bakalan sehat. Yakin.
Redaktur : Damanhuri Zuhri
4.225 reads
Mimpi yang paling benar ialah (yang terjadi) menjelang waktu sahur (sebelum fajar)((HR. Al Hakim dan Tirmidzi))
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
Silahkan login atau register untuk kirim komentar Anda

  VIDEO TERBARU
Peduli Muslim Indonesia di Amerika untuk Pengungsi Rohingya
PHILADELPHIA--Muslim Indonesia di Philadelphia, Amerika Serikat, merangkul anak pengungsi muslim Rohingya, Burma. Anak para pengungsi korban kekerasan Burma belajar bersama di Al...

0 komentar:

Posting Komentar