Benarkah Tidur Orang Berpuasa Adalah Ibadah?
Blogspot.com
Tidur sambil ngorok atawa mendengkur (ilustrasi).
REPUBLIKA.CO.ID, Banyak
pameo yang beredar di tengah masyarakat, bahwa tidurnya orang yang
berpuasa adalah ibadah. Perkataan ini juga mendorong sebahagian muslim
untuk tidur siang di bulan Ramadhan dengan dalih ingin beribadah.
Salah seorang pengurus Masjid Al Istikmal Mampang Prapatan, H Samani
mengatakan, biasanya di bulan Ramadhan memang ada masjidnya kebanjiran
beberapa jamaah yang beristirahat tidur siang di masjidnya. Selepas
shalat zuhur, para jamaah sudah mulai rebahan di area shaf paling
belakang.
"Kita kalau mau negur juga gak enak. Tapi harusnya
diatur jangan bergelimpangan begitu. Orang yang mau masuk saja jadi
susah," jelas H Samani kepada Republika, Rabu (10/7) selepas shalat
zuhur.
Jadi, benarkah tidur orang yang berpuasa itu ibadah?
Hadis tersebut ternyata merupakan hadis dho'if (lemah). Hadis ini
ditemukan didalam kitab Ihya' Ulumuddin Karangan Imam Al Ghazali Jilid 1
halaman 242.
Dalam kitab tersebut disebutkan; Dari Abdullah bin Abi Aufa
radhiallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda, “Tidurnya orang yang
berpuasa itu ibadah, diamnya adalah tasbih, doanya dikabulkan, dan
amalnya dilipatgandakan.” (HR. Al-Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman) Al
Baihaqi sebagai periwayat hadis mengatakan,dalam sanad hadis ini
terdapat perawi yang bernama Ma’ruf bin Hassan dan Sulaiman bin Amr
An-Nakha’i.
Al Baihaqi mengatakan, perawi yang bernama Ma’ruf bin Hassan adalah
dhaif, sementara Sulaiman bin Amr lebih dhaif lagi dari Ma'ruf. Dalam
Takhrij Ihya’ Ulumuddin jilid 1, halaman 310, Imam Al-Iraqi menyebutkan
salah seorang perawi Sulaiman An-Nakha’i termasuk salah serang kazib
(tidak dapat dipercaya riwayatnya).
Syaikh Nashiruddin Al Banni memasukkan hadis ini dalam kumpulan hadis
dhaif karangannya (dapat dilihat Silsilah Adh-Dhaifah, Hadis ke 4696).
Demikian juga Imam Al-Munawi dalam kitabnya, Faidhul Qadir Syarh Jami’us
Shaghir juga mendhaifkan hadis ini.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Din Syamsudin mengatakan,
secara konteksnya tidur ketika berpuasa dapat dikatakan ibadah ketika
yang berpuasa memang ingin beristirahat. "Jadi dia memang betul-betul
dalam suasana ingin tidur. Bukan mengada-adakan tidur," jelas Din kepada
Republika, Rabu (10/7).
Menurut Din, kondisi tubuh ketika berpuasa yang dirundung lapar dan
dahaga memang secara metabolisme tubuh mendorong orang untuk tidur.
"Namun alangkah baiknya jika melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat
seperti zikir, tadarus, atau beraktivitas," tambah Din.
Reporter : Hannan Putra |
Redaktur : A.Syalaby Ichsan |
0 komentar:
Posting Komentar